Maraknya SMS Palsu dengan Trik Mengirimkan Sejumlah Uang ke Nomor Rekening
Barangkali pesan ataupun SMS palsu dari nomor yang tidak dikenal sekarang kembali merebak. Para pelaku pengirim pesan kerap menyatakan jika nomor rekening Anda memenangkan undian dengan hadiah yang mengiurkan dan meminta Anda untuk mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening tertentu sebagai syarat pengambilan hadiah.
Sebagai contoh pesan pendek palsu yang sering kami dapatkan, seperti “Sebagai nasabah yang terhormat, nomor rekening Anda dinyatakan resmi memperoleh hadiah dari kejutan poin plus-plus BNI dan kode cek yang Anda dapatkan adalah 12345678.”
Apabila baru satu atau dua kali mendapatkan pesan spam seperti itu, mungkin Anda bisa memakluminya. Namun, jika Anda hampir setiap hari ada pesan spam dengan format yang tidak jauh berbeda masuk ke nomor ponsel Anda, pastinya membuat jengah dan merasa terganggu. Yanpa disadari, Anda menjadi target penipuan dengan berbagai macam modus, seperti transfer dana melalui pesan singkat. Sebaiknya Anda harus waspada.
Menengok sekilas ke belakang, kasus penipuan dengan kedok undian berhadiah melalui pesan singkat pernah marak pada tahun 2011 lalu. Termasuk beredarnya pesan singkat mama minta pulsa yang pernah menghebokan. Tidak sedikit pengguna ponsel atau msyarakat yang terperdaya dengan pesan singkat liar tersebut. Untuk menghindari dan mengurangi kasus seperti itu, pihak Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) meminta pihak operator maupun agen pulsa murah memblokir nomor ponsel yang digunakan untuk melakukan penipuan kepada banyak orang. Kala itu, BRTI juga meminta operator seluler menjalankan skema aturan terbaru pada pesan singkat lintas operator secara berbayar, kemudian mengurangi penggunaan pesan singkat gratis, dan mengurangi obral telepon gratis. Tujuannya adalah untuk mengurangi kejahatan penipuan menggunakan modus operandi telepon seluler.
Dengan kehadiran pihak regulator, operator, maupun pihak kepolisian diharapkan mampu menindak tegas para pelau penipuan melalui pesan singkat dan mengurangi beredarnya pesan singkat di Indonesia. Sayangnya hal itu tidak berlangsung lama, sekarang pesan singkat penipuan kembali lagi dan membuat resah beberapa masyarakat pengguna ponsel. Trik yang digunakan cukup berbeda daripada trik mama minta pulsa.
Kali ini, pihak OJK atau Otoritas Jasa Keuangan membuka layanan berupa Financial Customer Care (FCC) yang digunakan untuk pengaduan pesan singkat palsu yang didapatkan masyarakat. Pertengahan lalu saja, OJK telah menerima belasan ribu aduan dari masyarakat mengenai modus penipuan melalui pesan singkat tersebut.
Fakta Beredarnya Pesan Singkat Penipuan
Soal iming-iming memenangkan undian berhadiah motor, mobil, hingga uang tunai adalah cara jitu untuk mengelabui para calon korban. Namun syaratnya, adalah Anda diminta untuk transfer uang terlebih dahulu ke nomor rekening tertentu atau biasa dipandu oleh pelaku melalui nomor telepin yang disertakan di dalam pesan singkat.
Seolah-olah seperti kerbau yang cocok hidungnya, bagi Anda yang memercayai pesan singkat hadiah palsu, tanpa Anda pikir panjang pasti akan mengirimkan beberapa nominal uang seperti yang diinginkan oleh pelaku. Padahal, itu semua hanyalah rekayasa mereka, karena faktanya hadiah itu tidak pernah ada sama sekali. Banyak dari masyaraka yang secara tidak sadar telah menjadi target penipuan dengan mengatasnamakan sebagai salah satu instansi perbankan di Indonesia. Misalnya, ada kasus penipuan melalui pesan singat dengan isi, “Silakan kirim ke nomor rekening 123454566 atas nama ABCD.”
Apabila Anda sedang melakukan transaksi jual-beli menggunakan metode kirim uang ATM, dan mendapatkan pesan seperti itu, bisa saja Anda akan mengira jika pesan tersebut ditunjukkan kepada Anda dari pelanggan atau lawan transaksi. Jika terlanjur mengirimkan, berarti Anda sudah masuk ke perangkap.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah fakta yang harus Anda ketahui.
- Para penipu pesan singkat membuat rekening palsu dengan identitas palsu juga. Modus ini digunakan agar mereka tidak mudah dilacak dan ditangkap oleh aparat keamanan atas laporan penipuan.
- Sekarang sedang marak modus kejahatan dengan meminjam identitas asli orang lain yang digunakan untuk membuka rekening di bank dengan member imbalan uang. Padahal, rekening yang dipinjamkan tersebut malah disalahgunakan untuk menampung uang dari penipuan.
- Anda tidak perlu khawatir terhadap kasus tersebut karena Anda bisa lega dengan perbankan melakukan pembatasan ruang gerap pelaku. Bank akan menunda transaksi selama lima hari, jika ada indikasi rekening yang digunakan untuk keperluan penipuan dan pemilik rekening diduga memakai dokumen palsu.
- Apabila penundaan transaksi sudah berlangsung selama lima hari, maka pihak perbankan berhak menolak transaksi tersebut jika terdapat dugaan kasus pnipuan. Sebagai langkah pencegahan, pihak bank wajib menolak untuk membuka rekening bagi nasabah yang diduga menggunakan dokumen palsu atau member informasi yang kebenarannya diragukan. Toh, sekarang hampir semua bank memerlukan KTP elektronik, yang membuat segala identitas bisa terbaca dengan bantuan kode yang tersemat di dalam E-KTP tersebut. Pastinya melalui E-KTP ruang gerak pelaku penipuan terbatas, bahkan minim untuk bisa berhasil.
Itu saja penjelasan kami mengenai kasus pesan singkat palsu yang marak kita jumpai sejak beberapa tahun yang lalu. Tetap waspada, dan lakukan pengecekan apakah benar pesan yang masuk itu bisa dipercaya atau tidak.
Leave a Reply