Mengenal Lebih Dekat Mengenai Mata Minus

Manusia dilahirkan dengan mata berbentuk indah, mulai dari mata sipit, mata besar hingga deep set eyes. Memiliki bentuk mata yang indah tentunya akan semakin baik jika kita selalu menjaga kesehatan mata. Dengan menjaga mata, kesehatan mata akan terjaga dengan baik dan terhindari dari masalah yang berkaitan dengan kesehatan mata, seperti mata minus atau rabun jauh. Ketika kita mengalami rabuh jauh, benda-benda yang berada pada jarak jauh tidak dapat kita lihat dengan jelas. Untuk mengatasi masalah rabuh jauh, kacamata menjadi salah satu alat yang dapat kita manfaatkan guna membantu memperjelas penglihatan. Tidak hanya kacamata, lensa kontak menjadi alat lainnya yang dapat kita gunakan untuk membantu penglihatan jarak jauh.

Mata bekerja dengan menangkap cahaya yang nantinya akan direfeksikan melalui kornea dan difokuskan oleh lensa yang selanjutnya akan diteruskan ke retina. Untuk mata normal, kornea dan lensa mata mampu membiaskan bayangan dengan baik menuju retina. Berbeda dengan mata normal, penderita rabun jauh tidak mampu menghantarkan bayangan dengan baik ke retina. Hal tersebut dapat terjadi lantaran kornea mata yang berbentuk cembung. Keparahan rabun jauh dapat ditandai dengan menggunakan ukuran dioptri atau D. Berdasarkan dengan tingkat keparahan, rabuh jauh dapat dibagi menjadi tiga, yakni:

  • Miopi rendah: minus 0,5 D – minus 3 D
  • Miopi sedang: minus 3 D – minus 6 D
  • Miopi berat: ukuran dioptri lebih dari 6 D
www.pexels.com

Gejala dan Ciri-Ciri Mata Minus

Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa penderita mata minus atau rabun jauh memiliki kesulitan untuk melihat benda-benda dari jarak yang jauh. Pandangan yang buram menjadi ciri-ciri utama dari para penderita rabun jauh. Selain memiliki pandangan yang buram, berikut ini merupakan gejala lainnya yang akan dialami oleh para penderita rabuh jauh:

  • Mata yang mudah terasa lelah
  • Sering kali mengucek mata
  • Mengalami sakit kepala
  • Mata yang sering berkedip setiap waktu
  • Mengalami ketegangan pada mata
  • Memicingkan mata untuk melihat benda-benda dari jarak yang jauh
  • Mengalami kesulitan melihat ketika mengendarai kendaraan, khususnya di malam hari
  • Merasa lelah dan perih ketika melihat suatu benda dalam waktu yang lama

Rabun jauh tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa tetapi dapat pula dialami oleh anak-anak. Anak-anak yang mengalami rabuh jauh biasanya terjadi ketika awal sekolah. Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak juga memiliki gejala yang serupa dengan orang dewasa ketika mengidap rabun jauh. Sering kali menyipitkan mata ketika melihat benda dari jarak yang jauh merupakan salah satu ciri atau gejala yang dialami oleh anak-anak yang mengidap rabuh jauh. Tidak hanya sering menyipitkan mata, anak-anak yang mengalami rabun jauh juga memiliki kebiasaan untuk mengucek mata.  Dengan mengucek mata, anak-anak berharap dapat melihat benda dengan lebih jelas. Anak-anak juga akan mengedipkan matanya berulang kali ketika mengalami rabuh jauh. Jika kita melihat anak-anak yang memiliki kebiasaan tersebut, ada kemungkinan jika anak-anak yang kita lihat mengalami masalah penglihatan.

Jika kita mengalami gejala dan ciri-ciri dari rabuh jauh, ada baiknya untuk segera memeriksakan kesehatan mata kepada dokter yang kompeten. Dengan melakukan pemeriksaan kepada dokter, kita akan mengetahui tingkat dioptri yang kita miliki. Setelah mengetahui tingkat dioptri yang kita miliki, dokter akan memberikan anjuran untuk menggunakan alat bantu penglihatan yang sesuai dengan besaran dioptri yang kita miliki. Tidak hanya akan menyarankan untuk menggunakan alat bantu penglihatan, dokter juga akan memberikan anjuran untuk melakukan operasi mata jika diperlukan. Agar tepat untuk menentukan waktu berkonsultasi ke dokter, berikut alasan yang mengharuskan kita untuk berkonsultasi ke dokter segera:

  • Pada saat melihat suatu benda, kita merasa bahwa ada bintik-bintik kecil atau floaters dalam jumlah banyak pada pandangan yang kita lakukan.
  • Adanya bayangan yang menyerupai tirai pada bidang penglihatan.
  • Pada saat melihat, kita melihat adanya kilatan cahaya pada pandangan yang dialami oleh kedua mata atau salah satu mata.
www.pexels.com

Terapi dan Cara Menjaga Mata Agar Tetap Sehat

Terapi umum yang dapat kita lakukan ketika memiliki mata minus adalah dengan memanfaatkan lensa kontak dan kacamata. Cara paling mudah dan teraman untuk melakukan terapi rabun mata adalah dengan menggunakan kacamata. Meskipun merupakan alat terapi yang paling aman, pengguna kaca mata biasanya merasa kurang nyaman ketika menggunakan kacamata. Apalagi jika hujan datang, penglihatan akan terganggu akibat air hujan yang menyerang lensa kacamata. Bagi penderita rabun jauh dengan dioptri besar, pandangan pada bagian tepi kacamata akan mengalami distrosi penglihatan. Berbeda dengan kacamata, lensa kontak tidak akan mengalami kasus distrosi penglihatan. Meskipun begitu, penggunaan lensa kontak dirasa lebih rumit dan membutuhkan lebih banyak waktu jika dibandingkan dengan menggunakan kacamata.

Menjadi terapi yang umum dilakukan bagi para penderita rabuh jauh, lensa kontak dan kacamata bukan menjadi satu-satunya jenis terapi yang dapat kita gunakan untuk membantu penglihatan. Untuk memiliki penglihatan yang lebih baik dalam waktu yang panjang dan permanen, operasi lasik menjadi pilihan tepat yang dapat kita lakukan. Tidak hanya operasi lasik, PRK atau Photorefractive Keratectomy dan operasi lasek menjadi jenis operasi lainnya yang dapat kita lakukan agar rabuh jauh dapat diatasi secara permanen. Jika mata minus masuk ke dalam dioptri berat, IOL atau impan lensa intraokuler menjadi pilihan terbaik.

Rabun jauh pada dasarnya tidak dapat dicegah tetapi dapat dihambat perkembangannya. Untuk menghambat perkembangan rabuh jauh, kita harus menjaga kesehatan organ penglihatan dengan baik. Menjaga mata agar tetap sehat dapat dilakukan dengan cara yang mudah. Kita hanya perlu melakukan kebiasaan baik seperti di bawah ini sehingga rabuh jauh tidak semakin parah kondisinya:

www.pexels.com
  1. Mengkonsumsi makanan sehat

Mengkonsumsi makanan sehat menjadi salah satu kebiasaan umum yang dapat kita lakukan agar mata selalu berada dalam keadaan yang baik. Dari sekian jenis sumber makanan sehat yang baik bagi mata, sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi. Dari sekian jenis sayur yang ada, sayur dengan kandungan vitamin A menjadi pilihan terbaik untuk kita konsumsi. Ikan yang kaya dengan omega 3 menjadi pilihan makanan sehat lainnya yang dapat kita konsumsi guna menjaga agar mata tetap sehat.

  1. Menghindari merokok

Merokok tidak hanya dapat mengganggu kesehatan paru-paru saja tetapi dapat pula mengganggu kesehatan mata akibat asap yang diproduksinya.

  1. Istirahatkan mata selama waktu tertentu

Mata minus dapat terjadi akibat seringnya menggunakan komputer atau gadget dalam waktu yang lama. Untuk menghindari agar rabuh jauh tidak semakin parah dan bertambah tingkat dioptrinya, mengistirahatkan mata untuk beberapa waktu merupakan keputusan yang bijak.

  1. Menggunakan kacamata hitam yang dilengkapi dengan UV protector di siang hari menjadi kebiasaan lain yang dapat kita lakukan agar terhindar dari rabun jauh yang parah.