Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melakukan aktivitas produksi yaitu mengubah bahan mentah atau bahan material menjadi barang jadi yang sesuai spesifikasi dan memiliki nilai jual. Dalam melakukan proses produksi lainnya, perusahaan manufaktur mempunyai sebuah standar yaitu SOP (Standar Operasional Perusahaan). Perusahaan manufaktur merupakan pondasi penting dalam bidang ekonomi Indonesia. Pada tahun 2014, Indonesia menduduki posisi ke 12 untuk perusahaan manufaktur terbanyak di dunia menurut WorldBank

Terdapat beberapa jenis perusahaan manufaktur, salah satunya yaitu industri dasar dan kimia yang bergerak dalam bidang produksi keramik, semen, logam, porselen, kimia, dan lain-lain. Jenis perusahaan manufaktur lainnya yaitu aneka industri yang bergerak dalam bidang mesin dan alat berat, otomotif dan komponennya, tekstil dan garmen. Jenis perusahaan manufaktur selanjutnya adalah industri barang konsumsi yang bergerak dalam bidangĀ  produksi makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, rokok, dan alat rumah tangga.

Akuntansi manufaktur tentu berbeda dengan perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Dalam artikel ini akan dijelaskan siklus akuntansi pada perusahaan manufaktur.

pxhere.com

Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Seperti jenis bisnis lain, perusahaan manufaktur juga menggunakan siklus akuntansi untuk laporan keuangan. Akan tetapi, tentu akan ditemukan perbedaan dalam penerapan siklus akuntansi antara jenis perusahaan manufaktur dengan perusahaan lainnya. Pada akuntansi manufaktur terdapat beberapa persyaratan tersendiri. Terutama kebutuhan untuk menggunakan metode akrual pada pencatatan akuntansi serta kebutuhan perusahaan untuk menentukan sistem untuk menilai persediaan. Hal ini dikarenakan sistem penilaian Harga Pokok Penjualan pada perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan lainnya.

Siklus akuntansi yaitu penyusunan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterima sesuai kaidah dan prinsip akuntansi serta segala hal yang dicakup ruang lingkup akuntansi. Berikut tahapan siklus akuntansi yang biasa diterapkan pada perusahaan manufaktur.

  1. Penerimaan Dokumen Transaksi

Dokumen transaksi yaitu dokumen yang digunakan sebagai sumber pencatatan atau penyusunan laporan keuangan oleh unit usaha. Dokumen tersebut bisa seperti nota invoice, purchase requistion, serta purchase order (PO).

Proses transaksi pembelian bahan baku pada perusahaan manufaktur melibatkan banyak jenis dokumen. Hal ini disebabkan perusahaan manufaktur tidak hanya membeli dan menjual satu produk atau bahan baku, tetapi berbagai bahan baku yang akan diolah menjadi suatu produk.

  1. Penjurnalan

Setelah dokumen diterima, hal selanjutnya yang akan dilakukan adalah mendokumentasikannya dalam bentuk jurnal akuntansi. Kegiatan ini dikenal sebagai penjurnalan. Terdapat dua jurnal dalam ilmu akuntansi, yaitu jurnal khusus dan jurnal umum. Perbedaan diantara keduanya yaitu detail informasi yang dicatat. Informasi yang dicatat pada jurnal umum akan diterangkan lebih lanjut pada jurnal khusus seperti nama vendor dan lain-lain.

pxhere.com
  1. General Ledger (Pemostingan ke Dalam Buku Besar)

Setiap informasi yang tercatat di jurnal khusus dan umum selanjutnya akan dimasukkan ke dalam buku besar. Setiap akun yang tercatat di jurnal khusus dan umum tersebut akan terakumulasi di dalam buku besar dalam (katakanlah) satu bulan. Informasi yang akan dirangkum di buku besar seperti akun kas, utang usaha, piutang usaha, biaya-biaya, dan lainnya.

Jika diibaratkan, buku besar merupakan muara dari seluruh transaksi bisnis yang sudah dikategorikan ke masing-masing akun. Dengan buku besar, orang yang membutuhkan informasi seperti manajer atau akuntan akan lebih mudah dalam melacak kesalahan-kesalahan pada suatu transaksi bisnis.

  1. Neraca Saldo

Setelah informasi pada buku besar tercatat secara lengkap, hal selanjutnya yang akan dilakukan adalah membuat neraca saldo. Neraca saldo berfungsi sebagai alat koreksi dan evaluasi untuk seluruh transaksi yang sudah dilakukan hingga tahap buku besar.

  1. Jurnal Penyesuaian

Hal ini yang membedakan siklus akuntansi perusahaan manufaktur dan perusahaan lainnya. Pada umumnya perusahaan manufaktur menggunakan metode akrual pada pencatatan akuntansi. Metode akrual merupakan metode dimana suatu transaksi dicatat sesuai waktu terjadi transaksi tersebut.

  1. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah jurnal penyesuaian dibuat, selanjutnya akan dimasukkan ke dalam neraca saldo hingga menemukan keseimbangan nilai debit-kredit yang baru. Neraca saldo setelah penyesuaian serta buku besar akan menjadi hal penting dalam proses pembuatan laporan keuangan perusahaan.

  1. Laporan Keuangan

Jika semua tahap diatas sudah dilakukan, maka laporan keuangan siap dibuat. Jika dilakukan secara manual, data-data dari neraca saldo dan buku besar dimasukkan ke dalam laporan posisi keuangan. Lain halnya jika hal ini dilakukan dengan software akuntansi, proses tersebut akan lebih mudah dilakukan dan lebih cepat, teliti, serta serba otomatis.

pxhere.com

Masalah pada Akuntansi Manufaktur

Ada beberapa kendala yang sering dialami oleh pengusaha dalam mencatat akuntansi perusahaan manufaktur seperti:

  1. Menghitung secara manual WIP atau work in process
  2. Sulitnya menentukan harga jual tiap golongan pelanggan
  3. Kerumitan dalam mengontrol dan menggolongkan stok bahan baku dan barang jadi sehingga sering terjadi kerusakan atau barang hilang yang tidak terpantau
  4. Menghitung secara manual metode penentuan harga pokok
  5. Alokasi biaya tenaga kerja langsung yang tidak terorganisasi

Ada masih banyak lagi kendala akuntansiĀ  manufaktur yang harusnya bisa dihindari. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem yang tepat untuk pencatatan secara otomatis dan terintegrasi untuk menunjang efektivitas perusahaan.